cover
Contact Name
Erna Meiliana
Contact Email
ernameiliana@trisakti.ac.id
Phone
+6287840093703
Journal Mail Official
jurnaldimensidkv@trisakti.ac.id
Editorial Address
Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti Jl.Kyai Tapa No.1 Grogol Jakarta 11440
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Published by Universitas Trisakti
ISSN : 25027425     EISSN : 25497766     DOI : https://doi.org/10.25105/jdd
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain was published by Faculty of Art and Design Trisakti University in 2016. This journal is published regularly 2 (two) times a year, every April and October. Articles in Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain include knowledge, studies, research, intellectual ideas and ideas related to the science of art, culture especially those related to Visual Communication Design, such as advertising, graphic design, digital multimedia, typography, illustration and photography. Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa is published both in print and online versions. The aim of Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain to publish original papers , conceptual frameworks, analytical and simulation models, case studies, empirical research, and book reviews .Also to develop and communicate widely the development of art and design theoretical and pragmatic.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain" : 8 Documents clear
PENGGAMBARAN KEPERCAYAAN SEKALA DAN NISKALA DI MASYARAKAT BALI PADA FILM “THE SEEN AND UNSEEN” Ayuni Widya Kusuma Wardhani; Elda Franzia
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.139 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v5i1.6851

Abstract

Abstract The Visualization of Balinese Society’s Sekala and Niskala Beliefs in “The Seen and Unseen” Movie. Art and culture are the inspiration for filmmakers in their work. The diversity of traditions and culture in Indonesia has become something people take interest in to be in a film work. This research discusses the visualization of sectarian beliefs in Balinese society in the “The Seen and Unseen” movie. Through the semiotic method, analysis of scenes that depicts beliefs of the sekala and niskala are done. This analysis is translated into Roland Barthes’s semiotic theory through the meaning of denotation, connotation, and myth. Sekala and niskala are Balinese beliefs that are very inherent in everyday life that have visible and invisible meanings. This belief guides Balinese people to live a balanced life. In the film “The Seen and Unseen” this belief is depicted with an egg symbol, banging twins, moon, day and night. The result of this research is the understanding of those symbols and meanings in “The Seen and Unseen” movie. Abstrak Penggambaran Kepercayaan Sekala dan Niskala di Masyarakat Bali pada Film “The Seen and Unseen”. Seni dan budaya merupakan inspirasi bagi sineas dalam berkarya. Keberagaman tradisi dan budaya di Indonesia menjadi sesuatu yang menarik untuk diangkat menjadi sebuah karya film. Penelitian ini membahas tentang penggambaran kepercayaan sekala dan niskala di masyarakat Bali pada film “The Seen and Unseen”. Melalui metode semiotika dilakukan analisis terhadap adegan-adegan yang menggambarkan kepercayaan sekala dan niskala. Analisis dijabarkan dengan teori semiotika Roland Barthes melalui makna denotasi, konotasi, dan mitos. Sekala dan niskala merupakan kepercayaan masyarakat Bali yang sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari yang memiliki makna terlihat dan tidak terlihat. Kepercayaan tersebut mengarahkan masyarakat Bali agar menjalani kehidupan yang seimbang. Dalam film “The Seen and Unseen” ini kepercayaan sekala dan niskala digambarkan dengan simbol telur, kembar buncing, bulan, siang dan malam. Hasil dari penelitian ini adalah pemahaman terhadap tanda-tanda tersebut yang dihadirkan pada film “The Seen and Unseen”. Kata kunci: film, budaya, tradisi, sekala dan niskala, Bali
IMPLEMENTASI BUDAYA KOREA PADA PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL “MIREOKKI” Brian Alvin Hananto
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.18 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v5i1.6855

Abstract

AbstractThe Implementation of Korean Culture in Mireokki’s Visual Identity Design. Globalization made Indonesia exposed to other nation’s cultures. One of the mainstream cultures that are being exposed to Indonesian peoples is the popular culture of Korea. From foods, music, films, lifestyles and also design artifacts from Korea can be found here in Indonesia. One of Korean’s food that is widely favored in Indonesia is tteokbokkis, in which tteokbokki became the basis for food innovation development conducted by Stefani Octavia from the department of Food Technology, Universitas Pelita Harapan. On a collaborative work held by the Department of Food Technology and the Department of Visual Communication Design, there is a visual identity design made by Shella Subagia towards the product developed by Octavia, called “Mireokki”. Using qualitative design methods, Subagia succeeded in designing a logo, packaging, digital promotion media and brand activation which incorporates visuals from the Korean culture. This article contains the research and assessment that the author had done on the design works made by Subagia. The conclusion is that the form implementation of external contexts can be performed when the designer had the basic ability to create a design that is coherent and also united. AbstrakImplementasi Budaya Korea pada Perancangan Identitas Visual “Mireokki”. Globalisasi membuat kita semakin terekspos dengan budaya-budaya luar. Salah satu bentuk budaya populer yang tengah dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah budaya Korea. Mulai dari makanan, musik, film, gaya hidup sampai artefak-artefak desain dari Korea banyak ditemukan di Indonesia. Salah satu makanan Korea yang tengah digemari di Indonesia adalah tteokbokki. Jenis makanan tersebut menjadi referensi dari pengembangan makanan dan inovasi yang dilakukan oleh Stefani Octavia dari program studi Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan. Pengembangan dilakukan dalam rangka kerjasama antara program studi Teknologi Pangan dan Desain Komunikasi Visual, melalui perancangan identitas visual oleh Shella Subagia terhadap produk inovasi Octavia yang bernama “Mireokki”. Dengan menggunakan metode perancangan kualitatif, Subagia berhasil menggagas perancangan logo, kemasan, media digital promosi dan juga brand activation yang mengimplementasikan karakter visual dari budaya Korea. Tulisan ini berisi penelitian dan penilaian kritis terhadap proses perancangan yang dilakukan oleh Subagia. Simpulan yang dihasilkan bahwa implementasi rupa dari konteks eksternal dapat dilakukan selama desainer memiliki kemampuan dasar untuk menggagas desain yang koheren dan menyatu.
ANALISIS TANDA VISUAL CHANNEL IDENTITY MTV (MUSIC TELEVISION) INDONESIA Aji Windu Viatra
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.462 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v5i1.6861

Abstract

 AbstractThe Analysis of MTV (Music Television) Indonesia Channel Identity Visual Symbol. Channel identity can create picture, image, character and identity of a television station. MTV has made the best use of this form of corporate promotion program. Through their channel identity, MTV created images and pictures in accordance with their basic concepts. This research analyzed the MTV (Music Television) channel identity and logo. The analysis procedure carried on the MTV logos including MTV Indonesia, MTV China, MTV Russia, MTV United Kingdom, MTV Japan, and MTV India. This study used a multidisciplinary approach namely the historical, aesthetics, and semiotics approach. The method used in this research was qualitative method, with analytic descriptive analysis. The data was collected through literature study and observation. The data then grouped according to the basic concepts of MTV local culture exploration, and studied by looking at the process of visual idiom design concepts, shapes, characters, colors, and work techniques. The result of this research is interpretation of the visual sign and meaning of the MTV logo as a visual communication media and mass communication which contained certain value and meaning to persuate their audiens. AbstrakAnalisis Tanda Visual Channel Identity MTV (Music Television) Indonesia. Channel identity stasiun televisi dapat membentuk citra, image, karakter dan menjadi identitas sebuah stasiun televisi. MTV telah memanfaatkan sebaik mungkin bentuk program promosi korporat ini. Melalui channel identity, MTV membentuk image dan citra sesuai dengan konsep dasar yang dimiliki. Penelitian ini menganalisis channel identity dan logo stasiun televisi MTV (Music Television). Analisis makna dilakukan pada logo MTV  beberapa negara yaitu MTV Indonesia, MTV China, MTV Rusia, MTV United Kingdom, MTV Jepang, dan MTV India. Kajian ini menggunakan pendekatan multidisplin, yakni pendekatan historis, estetika, dan semiotika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan analisis deskriptif analitik. Data dikumpulkan melalui studi pustaka dan observasi. Data dikelompokkan sesuai dengan konsep dasar eksplorasi budaya lokal MTV, yang akan dikaji dengan melihat pada proses konsep perancangan idiom visual, bentuk, karakter, warna, dan teknik pengerjaan. Hasil dari penelitian ini adalah interpretasi makna tanda-tanda visual yang digunakan pada logo MTV sebagai media komunikasi visual dan komunikasi massa yang mengandung nilai dan makna tertentu sebagai langkah persuasi kepada pemirsanya. Kata kunci: channel identity, logo, MTV (music television), MTV Indonesia*) J
KEUNIKAN UNSUR PENYAMPAIAN PESAN FILM “GROWTH” Michael Amadeus Saptorahardjo; Elda Franzia
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.544 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v5i1.6863

Abstract

AbstractThe Uniqueness of Delivering Messages in “Growth” Movie. Most of the Indonesian audience are not familiar with silent movie. Silent movie is basically a film that has no dialogue and only uses visual elements as means to convey messages. The objects of this research is “Growth” movie by Sil Van Der Woerd, that has their own uniqueness compared to movies today. Instead of using dialogues between characters, this movie use expression, gesture, and color to explain the story to the audience.  Sil Van Der Woerd is one of the famous directors from the Netherlands, trying to work on a continuous film and without dialogue. The uniqueness of delivering messages on this movie will be analyzed through visuals with descriptive research methods. The data collecting methods are visual observation, journal and online references, and interview according visual and story of the movie. The results of this research is the understanding of how expression, gesture, and color use to explained the story to the audience.AbstrakKeunikan Unsur Penyampaian Pesan Film “Growth”. Sebagian besar penonton Indonesia sudah tidak mengenal lagi film bisu. Film bisu pada dasarnya adalah sebuah film yang tidak memiliki dialog dan hanya menggunakan unsur visual sebagai sarana untuk menyampaikan pesan. Objek pada penelitian ini adalah film “Growth” yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan film-film pada zaman sekarang, karya Sil Van Der Woerd. Film ini tidak menggunakan dialog percakapan antar karakter, namun menggunakan ekspresi, gestur, dan warna untuk menjelaskan cerita kepada penonton. Sil Van Der Woerd adalah salah satu sutradara terkenal asal Belanda yang mencoba menggarap sebuah continuous movie serta tanpa adanya dialog. Keunikan penyampaian pesan pada film ini akan dianalisis melalui elemen-elemen visualnya dengan metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi visual, referensi jurnal dan berbagai sumber online, serta wawancara narasumber terkait visual dan jalan cerita film ini. Hasil dari penelitian ini adalah pemahaman tentang penggunaan elemen ekspresi, gestur dan warna dalam penyampaian cerita kepada penonton.
TRACKING DAN CHROMAKEY SEBAGAI ELEMEN TEKNIK DESAIN EFEK VISUAL Studi Kasus: Efek Visual Video Klip Ardiyan Ardiyan; Satria Mahardika; Melki Sadekh Mansuan; Veronica Wijayanti
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.973 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v5i1.6864

Abstract

AbstrakTracking and Chromakey as Visual Effect Design Technique (Study Case: Video Clip Visual Effect. Visual effect in audio visual media and animation is commonly use, especially chromakey technique or usually described as green screen or blue screen, a certain color element to acknowledge the alpha channel. In compositing technique, the using of tracking and chromakey technique are both known as visual effect technique. But on online editing works, the result seldom not at its best. This problem is usually occurred from early production process until the final process in the process of video making. The quality of final result based on early raw footage used. The objective of this research is to know the technical factors to achieve better method appliance in order to enhance the quality of final result. The study case is video clip that has short duration, more variative and has natural compositing result. The literature studies of software and user approached is the method use to analyses the problem. The result of this research is the understanding of tracking and chromakey method in video clip making process to achieve the visual effect needed.   AbstrakTracking dan Chromakey Sebagai Elemen Teknik Desain Efek Visual (Studi Kasus: Efek Visual Video Klip). Efek visual dalam media audio visual maupun animasi sudah sangat lazim digunakan, khususnya penggunaan teknik chromakey atau yang lebih umum disebut green screen atau blue screen, yaitu penggunaan elemen warna tertentu untuk menentukan alpha channel. Dalam lingkup teknik compositing, penggunaan teknik tracking dan chromakey ini dapat digolongkan sebagai teknik efek visual. Dalam pengerjaan online editing, hasil akhir terkadang terasa kurang maksimal apabila ditinjau dari hasil kedua teknik ini. Hal ini dapat diartikan adanya permasalahan yang selalu terkait dengan pengolahan produksi awal sampai akhir dalam pengerjaan sebuah video. Kualitas hasil akhir akan ditentukan dari raw footage awal yang akan digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor teknis yang ada, sehingga lebih baik dalam penggunaan metode yang dilakukan serta akan meningkatkan kualitas hasil akhir. Sebagai studi kasus adalah video klip dengan mempertimbangkan durasi yang tidak lama, lebih variatif dan mengarah dalam pendekatan hasil compositing yang natural. Selain itu metode studi literatur tentang perangkat lunak juga dilakukan, sehingga pendekatan metode dan pola pikir pengguna perangkat lunak lebih memahami dalam melakukan kedua proses ini. Hasil dari penelitian ini adalah pemahaman terhadap metode tracking dan chromakey dalam pembuatan video klip untuk menghasilkan efek visual yang dibutuhkan. Kata kunci: efek visual, compositing, video klip, tracking, chromakey*) Jurusan Desain Komunikasi Visual, Program Animasi School Of Design Universitas Bina Nusantara e-mail: iyan.animasi@gmail.com
WARNA DAN PRINSIP DESAIN USER INTERFACE (UI) DALAM APLIKASI SELULER “BUKALOKA” Made Gana Hartadi; I Wayan Swandi; I Wayan Mudra
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.815 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v5i1.6865

Abstract

AbstractColor and Design Principles of User Interface (UI) in “Bukaloka” Mobile Apps. Color is a determining factor for the success of UI design. UI design is a visual display that is very important to build interaction because the audience doesn’t return to visit poor- looking applications. “Bukaloka” is a digital startup that focuses on the phenomenon of Indonesian tourism. Color doesn’t affect the loading speed, so it is used to attract the attention of the audience. The application of color creates aesthetic design if it is guided by the design principles. The aim of this research is to describe colors and analyze the application of colors based on Surianto Rustan’s theory of design principles. The research method is descriptive qualitative. Data collected by observation, interview, documentation, and literature. The results revealed the UI design consisted of 11 types of colors. The color doesn’t reflect emphasis, sequence, and unity, but only reflects the balance. The colors of “Bukaloka” UI design haven’t fulfilled the design aesthetics. AbstrakWarna dan Prinsip Desain User Interface (UI) dalam Aplikasi Seluler “Bukaloka”. Warna merupakan faktor penentu keberhasilan desain UI ketika berinteraksi dengan audiens. Desain UI adalah tampilan visual yang berperan penting membangun interaksi karena audiens tidak akan kembali mengunjungi aplikasi berpenampilan jelek. “Bukaloka” merupakan startup digital yang fokus pada fenomena pariwisata Indonesia. Warna tidak mempengaruhi kecepatan loading, sehingga dimanfaatkan untuk menarik perhatian audiens. Penerapan warna menciptakan desain estetis apabila berpedoman pada prinsip desain, yaitu emphasis, sequence, balance, dan unity. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan warna dan menganalisis penerapan warna. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Warna desain UI dideskripsikan secara detail, kemudian penerapan warna dianalisis berdasarkan teori prinsip desain Surianto Rustan. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Hasil penelitian mengungkapkan desain UI terdiri dari 11 jenis warna. Warna tersebut tidak mampu mencerminkan emphasis, sequence, dan unity. Penerapan warna hanya mencerminkan balance. Warna desain UI “Bukaloka” belum memenuhi estetika sebuah desain.
PENGGUNAAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY DALAM MENGEVALUASI PERMASALAHAN PEMBELAJARAN KOMPOSISI PADA MAHASISWA FOTOGRAFI FTI-UKSW SALATIGA Martza Merry Swastikasari; Danny Manongga,; Ade Iriani
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1083.224 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v5i1.6886

Abstract

AbstractUsing Soft System Methodology in Evaluating Composition Problem of Photography Students in FTI-UKSW Salatiga. Learning the composition of photography at the Faculty of Information Technology (FIT) - Satya Wacana Christian University (SWCU) is a main subject and must be known by all photography students. In addition to being the basis for the material and other advanced photography courses, composition learning aims to evoke aesthetic value of students in each photo taking, if aesthetic values do not exist, then the resulting photo works have no essential value. Mastery of the composition of photography has different levels of difficulty by each individual. This is due to many factors. Unstructured problems are found both internally and externally. This research using the soft system methodology (SSM) in understanding and solving problems. As a final result, there are conceptual models and work plans for changes that can be used as input in dealing with problem situations. AbstrakPenggunaan Soft System Methodology Dalam Mengevaluasi Permasalahan Pembelajaran Komposisi pada Mahasiswa Fotografi FTI-UKSW Salatiga. Mempelajari komposisi fotografi di Fakultas Teknologi Informasi (FTI) - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) adalah hal yang mendasar dan wajib diketahui oleh semua mahasiswa fotografi tanpa terkecuali. Selain menjadi dasar untuk setiap materi dan mata kuliah fotografi lanjutan lainnya, pembelajaran komposisi bertujuan untuk membangkitkan nilai estetika mahasiswa dalam setiap pengambilan karya foto. Jika nilai-nilai estetika tidak ada, maka karya foto yang dihasilkan tidak memiliki kualitas yang baik. Penguasaan komposisi fotografi memiliki tingkat kesulitan yang berbeda oleh masing-masing individu. Hal ini disebabkan banyak faktor. Masalah tidak terstruktur ditemukan baik secara internal maupun eksternal. Penelitian ini menggunakan soft system methodology (SSM) dalam memahami dan memecahkan masalah. Sebagai hasil akhir, terdapat model konseptual dan rencana kerja untuk perubahan yang dapat digunakan sebagai masukan dalam menghadapi situasi masalah.
Front and Back Front and Back
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.738 KB)

Abstract

Front and Back

Page 1 of 1 | Total Record : 8